TANDA “?” TANYA
Cerpen
Yosep Fauzi
Andi adalah seorang pemuda berumur
25 tahun, dia merupakan seorang artis, tetapi tidak begitu terkenal sebagaimana
artis yang semestinya. Andi bukanlah artis yang tinggal di sebuah rumah mewah
dan harta yang melimpah. Dia tinggal
didekat pasar yang bernama pasar baru, di sebuah kossan milik ibu Ratna. Bu
Ratna adalah orang yang selalu mengkritik setiap orang yang ia kenal, tapi
bukan kritikan yang positif melainkan sebaliknya.
Mayoritas dari penduduk kampung
pasar baru adalah beragama islam, tetapi ada juga agama Kristen katolik dan
Konghuchu.
Pada suatu hari, Andi baru saja
pulang dari tempat shotingnya. Setelah ia tiba di kossannya, tiba-tiba bu
Ratnapun datang dan langsung menghalangi Andi.
“Ada apa bu ? kenapa ibu
menghalangi saya ?
“pake nanya lagi kamu, kamu
tahukan kamu itu udah nunggak sama ibu 3 bulan, cepet bayar, kamu kan baru
pulang shoting, pasti ada uang dong ?”
“ya memang ada sih bu ! tapi bu
uang ini buat nanti aku makan 1 minggu ini, jadi bayar kossannya minggu besok
aja ya bu?”
“Tidak
bisa, minggu ini tu udah tagihan, udah kesiniin uangnya?”
“ Iya, iya bu nih.!”
“Ha, ha, makasih ya artis baik
udah mau bayar tunggakan ?, makanya jadi artis tu yang bener, jangan jadi
figuran doang, ya?”
“Iya bu, makasih!”
Andi
kesal setelah mendengar perkataan bu Ratna tersebut, dan ia pun langsung menuju
rumah temannya jessika, seorang janda yang pindah agama dari islam ke katolik.
Setibanya dirumah Jessika, Andipun langsung menceritakan perihal apa yang telah
bu Ratna katakan padanya.
“Udah gak usah dipikirin, emang
bu Ratna itu kelakuannya kayak gitu. Sekarang mending kamu ikut ke toko ku aja
ya ? bantuin aku beres-beres lah ditoko yuk?”
“Gak ah mba, ada jadwal shoting
lagi hari ini”
“Oh, ya udah.”
Hari
demi hari telah dilalui oleh masyarakat pasar baru, sampai tiba akhirnya bulan
suci bagi umat islampun datang yaitu bulan Ramadhan. Semua warga khususnya umat
islam di kampung barupun bergembira termasuk Andi. Pada suatu hari, Andi baru
saja pulang dari rumah temannya. Tiba-tiba sesampainya dikossannya itu ia
melihat koper baju miliknya ada di luar.
“Ada apa ini? Kenapa koper bajuku
ada diluar?”
“Mulai sekarang kamu harus pindah
dari kamar ini, kamar ini akan saya jual”. Andi kaget, ketika tiba-tiba saja bu
Ratna keluar dari kamarnya, dan lebih kagetnya lagi setelah bu Ratna berkata
demikian.
“Ada apa ini bu? Mengapa seperti
ini bukannya saya telah membayar tunggakan kepada ibu, dan lagian saya harus
pindah kemana bu?”
“Saya tidak mau tahu, sekarang
angkat kakimu dari sini, cepetan!”
“Iya bu”
Andipun
pergi, ia bingung akan pindah kemana, akhirnya iapun menuju rumah temannya
jessika. Di tengah perjalanan ia melihat beberapa warga yang sepertinya telah
pulang dari rumah jessika. Andi pun buru-buru. Dilihatnya wajah jessika yang
sedang marah.
“Assalamu’alaikum? Mba, ada apa?”
“Apa kamu, mau ngatain aku kafir,
mau ngatain aku murtad hah?”
“Ya, ampun mba, tadi saya baru
aja dimarahin sama diusir bu Ratna, sakarang malah di marahin mba, aneh ya?”
Andi pun pergi, Jessika
terdiam sejenak