Minggu, 22 September 2013

Cerpen Yosep Fauzi siswa MTs SA Masawah



TANDA “?” TANYA
Cerpen Yosep Fauzi

            Andi adalah seorang pemuda berumur 25 tahun, dia merupakan seorang artis, tetapi tidak begitu terkenal sebagaimana artis yang semestinya. Andi bukanlah artis yang tinggal di sebuah rumah mewah dan  harta yang melimpah. Dia tinggal didekat pasar yang bernama pasar baru, di sebuah kossan milik ibu Ratna. Bu Ratna adalah orang yang selalu mengkritik setiap orang yang ia kenal, tapi bukan kritikan yang positif melainkan sebaliknya.
            Mayoritas dari penduduk kampung pasar baru adalah beragama islam, tetapi ada juga agama Kristen katolik dan Konghuchu.
            Pada suatu hari, Andi baru saja pulang dari tempat shotingnya. Setelah ia tiba di kossannya, tiba-tiba bu Ratnapun datang dan langsung menghalangi Andi.
“Ada apa bu ? kenapa ibu menghalangi saya ?
“pake nanya lagi kamu, kamu tahukan kamu itu udah nunggak sama ibu 3 bulan, cepet bayar, kamu kan baru pulang shoting, pasti ada uang dong ?”
“ya memang ada sih bu ! tapi bu uang ini buat nanti aku makan 1 minggu ini, jadi bayar kossannya minggu besok aja ya bu?”
            “Tidak bisa, minggu ini tu udah tagihan, udah kesiniin uangnya?”
“ Iya, iya bu nih.!”
“Ha, ha, makasih ya artis baik udah mau bayar tunggakan ?, makanya jadi artis tu yang bener, jangan jadi figuran doang, ya?”
“Iya bu, makasih!”
Andi kesal setelah mendengar perkataan bu Ratna tersebut, dan ia pun langsung menuju rumah temannya jessika, seorang janda yang pindah agama dari islam ke katolik. Setibanya dirumah Jessika, Andipun langsung menceritakan perihal apa yang telah bu Ratna katakan padanya.
“Udah gak usah dipikirin, emang bu Ratna itu kelakuannya kayak gitu. Sekarang mending kamu ikut ke toko ku aja ya ? bantuin aku beres-beres lah ditoko yuk?”
“Gak ah mba, ada jadwal shoting lagi hari ini”
“Oh, ya udah.”
          Hari demi hari telah dilalui oleh masyarakat pasar baru, sampai tiba akhirnya bulan suci bagi umat islampun datang yaitu bulan Ramadhan. Semua warga khususnya umat islam di kampung barupun bergembira termasuk Andi. Pada suatu hari, Andi baru saja pulang dari rumah temannya. Tiba-tiba sesampainya dikossannya itu ia melihat koper baju miliknya ada di luar.
“Ada apa ini? Kenapa koper bajuku ada diluar?”
“Mulai sekarang kamu harus pindah dari kamar ini, kamar ini akan saya jual”. Andi kaget, ketika tiba-tiba saja bu Ratna keluar dari kamarnya, dan lebih kagetnya lagi setelah bu Ratna berkata demikian.
“Ada apa ini bu? Mengapa seperti ini bukannya saya telah membayar tunggakan kepada ibu, dan lagian saya harus pindah kemana bu?”
“Saya tidak mau tahu, sekarang angkat kakimu dari sini, cepetan!”
“Iya bu”
          Andipun pergi, ia bingung akan pindah kemana, akhirnya iapun menuju rumah temannya jessika. Di tengah perjalanan ia melihat beberapa warga yang sepertinya telah pulang dari rumah jessika. Andi pun buru-buru. Dilihatnya wajah jessika yang sedang marah.
“Assalamu’alaikum? Mba, ada apa?”
“Apa kamu, mau ngatain aku kafir, mau ngatain aku murtad hah?”
“Ya, ampun mba, tadi saya baru aja dimarahin sama diusir bu Ratna, sakarang malah di marahin mba, aneh ya?”
                        Andi pun pergi, Jessika terdiam sejenak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar